BAB 7. MANUSIA DAN
KEADILAN
Rangkuman Halaman 120 sampai
dengan Halaman 122.
A).Keadilan
legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum
dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat
yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling
cocok baginya (Tha man behind the gun).
B. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilameana
hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal – hal yang tidak sama
secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
C.Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
D.Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang
sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang
ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar – benar ada.
Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang
dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang
berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya.
Sikap jujur perlu dipelajari oeleh setiap orang, sebab
kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kmuliaan abadi, jujur
memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat
luhurnya budi pekerti.
Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang
pandai yang lancing.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh
kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan
kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah kesadarn tentang diri kita
sendiri karena kita melihat diri kita sendiri behadapan dengan hal baik buruk.
Menurut M. Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani, filsafat
berfikir, yang disebut Nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan
manusia. Wadah ini menyimpan suatu
getaran kejujuran, ketulusan dalam mneropong kebenaran lokal maupun
kebenaran illahi.
Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur,
mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan, karena social
ekonomi, terpaksa ingin popular, karena sopan santun dan untuk mendidik.
Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan
bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.
Bagi seniman jujur dan tidak jujur membangkitkan daya
kreatifitas manusia.
Banyak hasil seni lahir dari kehidupan pristiwa atau
kasus ketidakjujuran.
http://hayripradanaharahap.blogspot.com/2012/06/bab-7.html
http://wahyu-karnoto.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Sedang Proses.
http://hayripradanaharahap.blogspot.com/2012/06/bab-7.html
http://wahyu-karnoto.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Sedang Proses.