Jumat, 11 Mei 2012

MANUSIA DAN KEADILAN


BAB 7. MANUSIA DAN KEADILAN

Rangkuman Halaman 120 sampai dengan Halaman 122.

C. Berbagai Macam Keadilan
A).Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun).
B. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilameana hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal – hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

C.Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

D.Kejujuran

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar – benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya.

Sikap jujur perlu dipelajari oeleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan menuntut kmuliaan abadi, jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta menyucikan lagi pula membuat luhurnya budi pekerti.

Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancing.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

Adapun kesadaran moral adalah kesadarn tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri behadapan dengan hal baik buruk.
Menurut M. Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani, filsafat berfikir, yang disebut Nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu  getaran kejujuran, ketulusan dalam mneropong kebenaran lokal maupun kebenaran illahi.

Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lingkungan, karena social ekonomi, terpaksa ingin popular, karena sopan santun dan untuk mendidik.

Dalam kehidupan sehari-hari jujur atau tidak jujur merupakan bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.

Bagi seniman jujur dan tidak jujur membangkitkan daya kreatifitas manusia.